Rekomendasi Rental Kimono di Kyoto, Yumeyakata!

Apa yang ada di pikiran Anda jika mendengar nama kota “Kyoto”?

Mungkin suasana Jepang klasik dari arsitektur bangunan kotanya, mungkin kuil-kuilnya, mungkin juga pakaian tradisional Jepang bernama kimono yang banyak digunakan orang-orang di kota ini.

Walau sudah tinggal hampir tiga tahun di Kyoto, saya belum pernah jalan-jalan di kota Kyoto bersama suami dengan menggunakan kimono. Merasa menyia-nyiakan kesempatan yang ada, saya pun memutuskan untuk membuat reservasi penyewaan couple kimono dan fotografer di Yumeyakata.

Menyewa Kimono di Yumeyakata

Setibanya di toko Yumeyakata, saya dan suami disambut oleh staf di lantai satu.
Kami kemudian diarahkan menuju lantai dua, di mana kami dapat memilih kimono setelah melakukan registrasi. Karena saya menggunakan hijab, saya membawa tiga hijab dengan warna yang berbeda agar dapat memilih kimono dengan variasi yang lebih banyak.

Yumeyakata sendiri menyediakan lebih dari 500 kimono dan yukata. Mereka bahkan punya kimono dengan desain orisinil dari Yumeyakata sendiri lho!

Registrasi sebelum memilih kimono
Senang karena banyak kimono cantik!

Ada dua item dasar yang perlu saya pilih saat itu: kimono dan obi (sabuk kimono).

Selama proses pemilihan kimono, staf Yumeyakata (yang salah satunya adalah orang Indonesia!) selalu siap membantu kami. Mereka memberikan saran bahwa untuk mendapatkan kombinasi warna yang baik, bagi pemakai hijab sebaiknya mencocokkan warna hijabnya dengan warna obi. Selain itu, mereka juga menawarkan pilihan eri (bagian kerah dalam kimono dengan motif), pita, dan aksesoris obi lainnya.

Karena saya ingin menggunakan kimono yang ‘berbeda’, saya memutuskan untuk menambahkan pilihan-pilihan yang ditawarkan kepada kimono saya.
Saya yakin, aksesoris-aksesoris ini pasti akan membuat kimononya menjadi lebih cantik!

Dibantu staf Yumeyakata memilih aksesoris untuk obi

Setelah memutuskan kimono yang akan saya gunakan, berikutnya adalah giliran suami saya untuk memilih kimono. Tidak seperti kimono wanita yang punya berbagai motif dan warna, kimono pria cenderung lebih simpel. Pemilihannya pun tinggal mencocokkan warna yang ada dengan warna kimono saya.

Mencocokkan kimono suami dengan kimono yang dipilih

Setelah kami sudah memutuskan kimono untuk saya dan suami, staf Yumeyakata kemudian membawa kami menuju ruang ganti di lantai tiga.

Menggunakan kimono bukanlah pengalaman baru bagi saya, namun bagi suami saya, hal ini adalah pengalaman pertamanya.
Walau sudah pernah menggunakan kimono, memakai kimono tetap menjadi sebuah tantangan untuk saya.

Dikatakan bahwa dalam menggunakan kimono, tubuh wanita diharapkan berbentuk lurus, bukan berlekuk. Untuk dapat menciptakan bentuk tubuh tersebut, banyak hal yang dilakukan di balik sebuah kimono: ada handuk untuk membantu membentuk tubuh, tali untuk mengencangkan, dan lain-lain.

Walau demikian, staf Yumeyakata yang membantu saya dan suami menggunakan kimono sangat baik hati. Meski ia mencoba memakaikan kimono sebagaimana aturan tradisional Jepang, ia selalu memastikan bahwa kami nyaman memakainya.

Selain menyewa kimono, dalam reservasi saya, saya juga memesan sesi makeup dengan Yumeyakata. Saya meminta makeup natural look kepada makeup artist Yumeyakata.

Secara keseluruhan, saya sangat suka hasilnya!

Sebelum berangkat jalan-jalan, staf Yumeyakata memberikan kami pilihan tas tangan untuk membawa barang berharga. Mereka juga membawakan geta (sandal Jepang) yang sesuai dengan ukuran kaki kami. Baju, tas, dan barang-barang kami lainnya kami titipkan di ruang penitipan barang Yumeyakata. Sekarang, waktunya kami jalan-jalan!

Kami siap mengeksplor Kyoto!

Jalan-jalan dengan Kimono di Higashiyama District

Untuk mengabadikan pengalaman kami jalan-jalan di Kyoto menggunakan kimono, saya menyewa fotografer dari Yumeyakata. Yumeyakata memiliki beberapa fotografer profesional yang sebagian diantaranya dapat berbahasa Inggris. Fotografer kami untuk hari itu adalah Mr. Allan.

Walau ada banyak lokasi di Kyoto yang menarik untuk dijelajahi, salah satu lokasi paling cantik yang merupakan favorit saya adalah Distrik Higashiyama. Mulai dari Shirakawa Ipponbashi, Ishibe Alley, Ninenzaka, Yasaka Pagoda – wilayah Higashiyama memiliki keunikan tersendiri yang membuat saya tidak pernah bosan mengunjunginya.

Shirakawa Ipponbashi

Tujuan pertama kami hari itu adalah Shirakawa Ipponbashi. Terletak di timur laut Gion, jembatan dengan panjang 60 meter ini adalah salah satu lokasi di mana banyak orang mengambil foto. Di musim panas, kami melihat banyak anak laki-laki bermain air di kanal Shirakawa. Jika kalian mampir ke Kyoto di minggu pertama Agustus, Shirakawa mengadakan festival di mana ratusan ikan mas dimasukkan ke dalam kanal untuk membersihkan sungai.

Menuju ke bagian selatan dari Higashiyama, kami berhenti di depan Kodaiji Temple. Karena saya meminta kepada Mr. Allan untuk menjelajahi Ninenzaka, saya mengira Mr.Allan akan membawa kami menuju ke sana. Ternyata, sebelum itu Mr. Allan mengajak kami menjelajahi Ishibe Alley – sebuah jalan yang unik, cantik, dan dijaga keadaan bangunan tuanya oleh pemerintah kota Kyoto. Saya dan suami saya sudah lama ingin mengambil foto di Ishibe Alley, tapi ada banyak peringatan yang mengatakan bahwa tidak boleh mengambil foto ataupun video di area ini. Karena itu saat kami mengetahui bahwa Mr.Allan memiliki izin untuk memotret di Ishibe Alley, kami senang sekali!

Berfoto di Ishibe Alley

Saat itu hari sudah menuju sore, namun matahari masih cukup panas. Di antara waktu foto dan jalan-jalan, kami mampir ke toko es krim di Ninenzaka untuk mendinginkan badan. Ninenzaka adalah saksi saya dan suami yang dulu melakukan sesi foto prewedding di area ini. Melakukan sesi foto kembali di sini dengan Yumeyakata membuat kami mengingat momen-momen lucu sebelum menikah.

Sebenarnya, saya dan suami lebih suka memotret daripada dipotret. Tidak jarang kami merasa canggung jika diarahkan untuk difoto, apalagi jika diminta berpose yang tidak seperti gaya kami sehari-hari.
Namun dengan Mr. Allan dari Yumeyakata, kami merasa nyaman difoto karena ia mengarahkan dengan santai. Mr. Allan juga membebaskan kami berpose sesuai dengan kami apa adanya, sehingga kami dapat tersenyum dan tertawa dengan tulus selama berjalan-jalan di wilayah favorit saya di Kyoto.

Ruang Shalat/Mushola

Setelah selesai menyewa kimono, saya bertanya pada staf Yumeyakata apakah ada ruangan yang dapat saya gunakan untuk shalat. Ternyata, mereka punya!

Bagi teman-teman muslim yang ingin shalat sebelum atau sesudah menggunakan kimono di Yumeyakata, kalian dapat menggunakan ruangan ini. Dengan karpet yang lembut, sajadah, dan arah kiblat yang disediakan, kita dapat beribadah dengan nyaman. Ruangan ini dapat menampung sekitar 2-3 orang.

Untuk wudhu, kita bisa menggunakan wastafel di toilet

Ruangan shalat di Yumeyakata

Secara keseluruhan, saya dan suami sangat enjoy dengan pengalaman menggunakan kimono dari Yumeyakata. Stafnya sangat helpful, fotografernya friendly, kimononya cantik-cantik, dan mereka punya mushola!

Terima kasih Yumeyakata! We had a great time.

Reservasi

https://www.yoyaku-yumeyakata.com/reserve
atau via telepon ke 075-354-9110
(Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Indonesia)

Diskon Khusus Bagi Pembaca Halal Media Japan!

Khusus bagi pembaca Halal Media Japan, Yumeyakata menyediakan DISKON SPESIAL!

Isi kode yang tertera pada kupon di bawah ini saat melakukan reservasi dan dapatkan diskon 5% untuk rental kimono/yukata di Yumeyakata!

Kode diskon ini berlaku hingga 31 Agustus 2019!

About Yumeyakata

Address
128, Manjujicho, Shimogyo-ku, Kyoto 600-8104
TEL
+81-75 354 9110
OPEN
10:00~19:30 (entry by 18:00)
CLOSE
New Year (Dec 31〜Jan 3)
Website
https://www.id-kyoto.yumeyakata.com/
Email
info@yumeyakata.com
Japan Masjid Finder
http://www.masjid-finder.jp/pray/281

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.