Kelas pemahaman lintas budaya oleh mahasiswa asing

13434783_1720211621568583_4189048942985701096_n

Ditulis oleh Nabilah Shabrina san

Saya berkunjung ke SMP yang terletak di Ota-ku. Kunjungan saya dimulai dengan sebuah pertanyaan. “Apa hal pertama yang muncul dalam kepala kamu, kalau ditanya tentang Indonesia?” Para murid menjawab, “gajah”, “kare”, “pulau” dan berbagai pendapat lainnya. Setelah itu kelas pun dimulai. Indonesia adalah negara multikultural dengan lebih dari 300 suku. Di Indonesia terdapat beragam agama. Lalu, saya menyampaikan bahwa poin terpenting dari semua keragaman itu adalah bangsa Indonesia hidup berdampingan dan saling tolong menolong. Saya menunjukkan foto masjid umat Muslim dan gereja umat Kristiani di Jakarta yang berdiri bersebelahan, sebagai bukti bahwa walaupun berbeda agama umat Muslim dan Kristiani hidup berdampingan dengan harmonis.

Populasi umat Muslim di Indonesia berjumlah sekitar 80%, Indonesia adalah negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia. Lalu, dalam pembahasan tentang Indonesia, saya juga menjelaskan alasan seorang Muslimah mengenakan Hijab dan pengertian Ramadan pada para murid. Dan di luar dugaan, saya sangat terkejut karena ada murid yang sudah tahu mengenai Ramadan dan alasan Muslimah mengenakan Hijab. Tak hanya itu, kami juga membicarakan letak geografis, alam, pakaian adat, kuliner Indonesia dan lainnya.

Indonesia memiliki 3 pembagian waktu (zona waktu). Wilayah paling Timur punya waktu yang sama dengan waktu Jepang. Sedangkan, wilayah paling Barat punya perbedaan waktu 2 jam dengan Jepang. Karena itu, kalau pergi dari wilayah paling Timur ke wilayah paling Barat, perbedaan waktunya 2 jam, padahal masih dalam negara yang sama. Setelah mendengar penjelasan saya, salah satu murid berkata “Seperti mesin waktu”. Benar juga, ya.

Berikutnya, kami melakukan pertunjukan musik angklung bersama. Saat memperkenalkan Indonesia, saya pasti memainkan alat musik angklung. Soalnya bermain angklung mengasyikkan. Hal terakhir yang saya sampaikan adalah alasan saya datang ke Jepang, kegagalan yang pernah saya alami dan pentingnya untuk tidak menyerah dalam meraih cita-cita. Respon para murid baik sekali, mereka menjawab semua pertanyaan dan mengucapkan salam khas Indonesia yang berbeda dengan salam Jepang. Kelasnya menyenangkan sekali. Tapi, waktu yang menyenangkan itu pun berlalu. Saya juga bercerita tentang Universitas tempat saya kuliah dan penelitian yang saya jalani, dan pada klimaksnya, setelah kelas selesai seorang guru perempuan berkata bahwa dia juga mahasiswi jurusan ilmu sains.

Ini adalah program pertukaran budaya dengan tema “Mahasiswa asing sebagai guru”. Sebagai perwakilan dari negara sendiri, menurut saya pelajaran seperti ini sangat penting untuk menjelaskan “persamaan”, “perbedaan”, “esensi” dari negara kita sendiri dan negara Jepang pada anak-anak yang akan mendukung masa depan negeri Jepang. Kalau semua orang di seluruh penjuru dunia bisa saling memahami, kita bisa mewujudkan kedamaian dunia. Teman-teman mahasiswa asing, sebagai perwakilan negara, adakah pesan yang ingin kalian sampaikan pada anak-anak Jepang?

13490639_1720211624901916_1370376854598474518_o

Artikel terkait

[card url=”https://halalmedia.jp/id/archives/14537/junior-high-school-students-studied-about-islam-in-setagaya-tokyo/”]

[card url=”https://halalmedia.jp/id/archives/14519/japanese-prime-minister-abe-hosted-an-iftar-party/”]

Tags:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CAPTCHA


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.